Geliat Ekonomi Desa Banjarsuri Buah Hasil Kolaborasi KBA & karang Taruna

GELIAT EKONOMI DESA BANJARSURI BUAH HASIL KOLABORASI KBA & KARANG TARUNA ‘’Prestasi yang diraih oleh masyarakat dimenangkan dengan mengorbankan kepribadian’’ Carl Gustav Jung Sejak ditetapkannya Desa Banjarsuri sebagai salah satu Kampung Berseri Astra (KBA), KBA Banjarsuri selalu menggiatkan berbagai program dengan acuan 4 Pilar KBA. Dari mulai lingkungan hidup, kesehatan, pendidikan dan kewirausahaan yang tidak lain bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat guna kemajuan desa yang lebih baik bersama ASTRA. Di samping itu juga, bergerak dan berkarya bersama Karang Taruna sebagai organisasi internal setiap desa menggagas sebuah ide besar yakni membangun sebuah komoditas dagang yang bergerak di bidang kuliner dan kebutuhan pokok warga. Hingga akhirnya lahirlah ‘’Pasar Minggu Banjarsuri’’. Bisa dikatakan pasar ini mirip dengan pasar kuliner kebanyakan di daerah lainnya, namun Pasar minggu Banjarsuri ini juga memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai kesehatan, kelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat lainnya. Sehingganya, selain roda perekonomian menjadi lebih berputar, masyarakat yang berkunjung ke Pasar Minggu Banjarsuri bisa memetik banyak manfaat lainnya. Adapun proses terbentuknya pasar ini tidak terlepas dari diskusi antar tokoh warga, pemahaman emosi dari berbagai elemen masyarakat. Karenanya tidak dapat disalahkan sebuah kalimat yang mengatakan bahwa ‘’ Niat baik yang kita miliki belum tentu disambut baik oleh orang lain’’. Namun sang perintis KBA Banjarsuri Khamida Khairani tak pernah lelah dalam berkarya, merangkul para remaja, pemuda dan seluruh warga untuk mengajak bagaimana caranya dapat membangun desa lebih baik lagi. Setelah koordinasi dengan pihak pemerintah desa selesai, dilanjutkan dengan meminta arahan dari tokoh dan sesepuh desa mengenai program pembentukan Pasar Minggu Banjarsuri yang ternyata sangat mendapat dukungan. Para tokoh desa menganggap bahwa ini menjadi ajang yang cukup baik untuk mengeratkan kerukunan masyarakat. Setelah melalui proses ini barulah dilakukan dengan karang taruna desa. Seperti yang kita ketahui bersama, dalam sebuah musyawarah terdapat banyak pemikiran yang berbeda, perdebatan dan diskusi selalu tercipta, namun semua hal itu tidak mengurangi rasa kebersamaan sehingga tidak menimbulkan konflik yang berarti. Hingga untuk pertama kalinya pada minggu pertama di bulan november 2021 pasar minggu Banjarsuri dibuka di lokasi yang menjadi pusat kegiatan KBA Banjarsuri yakni kediaman Kak Khamida sebagai pejuang lingkungan dan perintis KBA Banjarsuri. Masyarakat yang mendaftarkan diri sebagai pedagang sangat antusias dalam mendirikan lapak jualan dan memperindah lokasi pasar minggi Banjarsuri. Adapun jenis barang yang dijanjakan pedagang yakni berbagai macam kuliner tradisional, menu sarapan pagi, bumbu dapur hingga menu makan siang. Pasar minggu dibuka mulai jam 7 pagi hingga jam 20.00 minggu malam. Seiring berjalannya waktu, pasar minggu Banjarsuri mulai diisi dengan kegiatan lainya seperti mewarnai bagi balita, senam bagi remaja dan dewasa hingga pelatihan pengelolaan sampah melalui program KBA Banjarsuri yakni BANK Sampah. Dari perjalanan terbentuknya pasar ini, peengagas dan penggerak terus melakukan evaluasi dan perbaikan guna meningkatkan mutu pasar. Sehingga tidak hanya sebagai pusat ekonomi di desa, namun juga sebagai pembangunan masyarakat yang berkelanjutan. Berjalannya waktu hingga menyambut datangnya bulan Ramadhan, hal ini menjadi perhatian khusus bagi Penggerak KBA lantaran momen ini bisa membuat penjualan kuliner semakin meningkat. Lagi – lagi dilakukan kerjasama dan musyawarah dengan karang taruna dan membuahkan kesepakatan bahwa lokasi pasar dialihkan ke lapangan desa dan dijuduli sebagai festival Ramadhan. Adapun isi kegiatan festival Ramadhan tersebut yakni, bazar kuliner ramadhan, musik Religi, Qasidah, dan kesenian islami lainnya. Kegiatan festival ramadhan ini mendapat pujian dari pimpinan kecamatan setempat, dalam sambutannya Bapak Suhar,S.E selaku pipinan kecamatan mengatakan bahwa ‘’ sudah banyak tercipta pasar kuliner, namun di Desa Banjarsuri ini memiliki perbedaan yang sangat khsa di mana kesenian islami lebih terasa, dengan hal ini diharapkan menjadi percontohan desa lainnya dalam pembangunan masyarakat dan memajukan kesenian serta keagamaan’’.
Sejak pasar Banjarsuri ini tercipta, perekonomian masyarakat desa lebih bergeliat lantaran kegiatan jual beli dan produksi sangat meningkat. Belum lagi pengunjung yang datang juga berasal dari luar desa Banjarsuri. Dari kisah berdirinya pasar Banjarsuri ini semoga dapat menginspirasi bagi kita semua dalam menebar kebaikan dan perjuangan untuk membangun masyarakat indonesia yang berkemajuan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MELALUI BiTe Class KBA BANJARSURI BANTU GENERASI BANGSA HADAPI INDONESIA EMAS 2045

TANAMKAN KARAKTER GENERASI BANGSA MELALUI BIOSKOP DESA